Laporan kunjungan di Semarang

Nama Kelompok 2 :
Arum fatmawati  ( 1740210109)
Muhammad Yusuf ( 1740210
M. Reza Saputra (1740210123)
Erna Murtianingsih ( 1740210127)
Yessi Pratama Shinta ( 1740210130)
Mata Kuliah : Teknik Penulisan Naskah Radio, Televisi dan Film
Dosen Pengampu : Primi Rohimi., S. Sos,M.S.I.
Kelas : KPI D4

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE KPID, RRI, DAN TVRI
Mahasiswa prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus melakukan kunjungan media di Semarang meliputi Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Tengah pada hari Kamis, 2 Mei 2019. Kurang lebih ada 145 mahasiswa KPI IAIN Kudus yang ikut dalam kunjungan tersebut, dalam kunjungan media kali ini para mahasiswa KPI di dampingi oleh Bapak/Ibu Dosen, yaitu Ibu Sunarni,M.I.Kom. Bapak Mansur Hidayat, M.A. dan Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. (selaku Kaprodi KPI IAIN Kudus) tujuan diadakan kunjungan ini adalah sebagai media proses pembelajaran dan harapannya akan menambah pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai media terutama di media penyiaran.
Perjalanan menuju ke seamarang hampir 2 jam, tempat yang dikunjungi pertama kali adalah kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, yang lokasinya berada di Jl. Tri Lomba Juang No. 6, Mugassari, Semarang Selatan, Jawa Tengah. KPID Jawa Tengah, memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan KPID daerah lainnya yakni, sebagai lembaga masyarakat yang mewadahi aspirasi masyarakat akan penyiaran di Jawa Tengah khusunya. KPID menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah dan lembaga penyiaran baik itu di televisi maupun radio. KPID juga memiliki wewenang untuk mengawasi , mengontrol, dan memberikan saksi kepada pihak-pihak yang menyalahi aturan dalam hal penyiaran.KPID Jawa Tengah telah memberikan kontrol terhadap lagu-lagu yang tak layak dikonsumsi oleh masyarakat seperti lagu watu cilik, belah duren, nyidam pentol, cucak rowo dan masih banyak lagi, sebagai masyarakat kita hendaklah jeli dengan program di berbagai media, mana yang pantas kita konsumsi dan mana yang tidak layak konsumsi, dan telah kita ketahui perkembangan media sekarang sangat pesat, sekarang ini televisi sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari keluarga Indonesia.
Seperti itu yang disampaikan oleh Asep Cuwantoro selaku Wakil Ketua KPID Jawa Tengah.Setelah pemaparan dari Wakil ketua KPID selesai, seluruh mahasiswa KPI IAIN Kudus melakukan foto bersama dengan Bapak Asep sebagai kenang-kenangan pernah berkunjung ke KPID Jawa Tengah. Seusai dari kantor KPID kunjungan kembali dilanjut.

Foto bersama Pak Asep Cuwantoro (Wakil Ketua KPID Jawa Tengah)

Kunjungan yang kedua di Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, lokasinya pun tidak jauh dari kantor KPID Jawa Tengah hanya memakan beberapa puluh menit saja. Radio RRI Semarang Beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No.144-146 Karangkidul, Semarang Tengah, Kota Semarang Jawa Tengah. Sesampainya disana seluruh mahasiswa KPI IAIN Kudus langsung dipersilahkan masuk kedalam Auditorium Radio RRI Semarang, perlu diketahui RRI Semarang merupakan station radio milik pemerintah dan dapat didengarkan pada berbagai kanal. Yaitu RRI Pro 1 FM dengan tema Ragam Musik, RRI Pro 2 FM tentang Gaya Hidup, RRI Pro 3 FM Jaringan berita Nasional dan RRI Pro 4 FM mengena Pendidikan dan Budaya, fungsi utama dari radio RRI Semarang yaitu memberi informasi, pendidikan dan hiburan, kepada masyarakat. Yang penjabarannya dilakukan melalui siaran progaman 1, progaman 2,  progaman 3, dan programan 4.Dalam kunjungan kali ini ada beberapa hal yang di dapat pada waktu kunjungan,  yakni lembaga penyiaran dibagi menjadi 3 yaitu, Publik, Swasta, dan Komunitas, yang masing-masing memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda pula. Pegawai RRI Semarang jumlahnya 146 pegawai dan RRI Semarang sendiri terdiri dari 2 Status kepegawaian. Dalam kunjungan di RRI Semarang mahasiswa KPI IAIN Kudus dibekali berbagai tips dan info mengenai penyiaran, membahas tentang penyiaran, terdapat regulasi-regulasi dalam penyiaran dan tujuannya itu ada dua, yang pertama untuk mengetahui kode etik atau tata aturan dalam penyiaran, kemudia kedua yaitu untuk mencari celah-celah yang bisa kita manfaatkan dari UU tersebut.
Menjadi seorang jurnalis itu ada susah dan senangnya, susahnya itu kita dituntut untuk berfikir secara terus menerus, seperti mencari topic berita, bahan berita, dan proses editing, dan apabila hal satu selesai akan muncul hal baru lagi dan begitupun akan berputar terus menerus dan itu harus kita kerjakan, namun kalau sudah terbiasa nanti akan terasa tidak sulit malah seringkali menjadi hobbi tersendiri, hobi yang menghasilkan rejeki, dan senangnya itu kita banyak wawasan, pengalaman, dan tentunya kenalan dari mulai kalangan bawah hingga para pejabat Negara.Ruangan Studio RRI Semarang Setelah selesai melihat kondisi studio di RRI Semarang, kita pun lanjut melakukan kunjungan lagi, dan kunjungan selanjutmya adalah ke stasiun televisi daerah di Jawa Tengah yaitu TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Tengah merupakan stasiun televisi daerahyang diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dengan nama TVRI Semarang yang ber alamat di Jl. Pucang Gading Batursari, Mranggen, Demak.Sebagai stasiun produksi penyiaran televisi baru TVRI Jawa Tengah ini melakukan Uji coba penyiaran yang dilaksanakan selama bulan Maret 1995 dan siaran perdana dilaksanakan pada tanggal 1 April 1995. TVRI Jawa Tengah diresmikan sebagai stasiun produksi penyiaran pada tanggal 29 Mei 1996. Dan tanggal 29 Mei itulah yang diambil sebagai momen hari lahirnya TVRI Jawa Tengah.TVRI merupakan satu-satunya televisi yang ada tulisan RI nya. Lembaga penyiaran public TVRI Jawa Tengah me-relay 92% acara pada TVRI Nasional dan sisanya TVRI Jawa Tengah membuat program khusus Provinsi Jawa Tengah, setiap hari TVRI menyiarkan program berupa news, talkshow, hiburan dengan durasi kurang lebih 5 jam setiap harinya. TVRI Jawa Tengah sebagai media pemerintah lebih sedikit menyiarkan iklan-iklan komersial daripada stasiun TV swasta, hal ini dikarenakan TVRI telah diberi dana oleh pemerintah pusat. Dan pemasang iklan pun kurang berminat untuk memasang iklan di TVRI sebab rating di TVRI lebih sedikit ketimbang televisi swasta lannya. Hal ini yang memicu iklan di TVRI hanya iklan-iklan di sekitaran TVRI saja. Anggaran TVRI itu tidak banyak Cuma dikasih anggaran 30 Milyar dalam setahun, kenapa TVRI masih bisa eksis karena TVRI bekerja sama dengan pihak ketiga.Dengan menjalin kerjasama itulah TVRI masih tetap eksis sampai dengan sekarang ini. Sehabis kita diberi paparan mengenai  TVRI kita pun dipersilahkan untuk melihat studio yang ada di TVRI, jadi disana kita jadi tau bagaimana seorang reporter yang sedang membawakan berita, kemudian ada ruang produksi yang digunakan untuk memproduksi siaran televisi,dan lain lan. Harapan dari TVRI Jawa Tengah ini sendiri yaitu dapat menjadi pelopor TV Digital Indonesia dan memberikan tontonan dan tuntunan pada budaya bangsa Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Script Talkshow

sandiwara radio