Resensi Film


Nama : Erna Murtianingsih

Nim : 1740210127

Kelas : KPI D4

Mata Kuliah : Teknik Penulisan Naskah Radio, Televisi Dan Film

Dosen Pembimbing: Primi Rohimi S.Sos,MSI



RESENSI FILM

“NEGERI 5 MENARA”


 See the source image

Judul Film: Negeri 5 Menara

Sutradara: Affandi Abdul Rachman

Produser: Salman Aristo

Penyunting: Cesa David Luckmansyah

Distributor: Million Pictures

Musik: Anghi Naratoma

Durasi: 1 jam 40 menit

Rilis: 1 Maret 2002

Bahasa: Indonesia



SINOPSIS

Film negeri 5 menara ini diangkut dari novel yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Alif yang di tinggaldi Maninjau, Sumatra Barat. Alif adalah anak sederhana yang baru lulus SMP. Alif dan sahabatnya ingin melanjutkan di SMA dan setelah itu ingin berkuliah di ITB. Namun semua hanya mimpi ketika orang tua Alif meminta untuk melanjutkan SMAnya di pondok pesantren Madani di daerah Ponorogo, Jawa Timur. Alif pun menolak, kemudian orang tuanya menasehati dan membujuk sampai alif menerima keinginan orang tuanya.

Alif berangkat ke pondok di antar oleh orang tuanya. Sesampai disana, banyak anak-anak yang ingin masuk ke pondoktersebut. Mereka melakukan tes dan akhirnya Alif lulus dan di terima sebagai santri pondok tersebut. Dengan hasil tes yang dilakukan, Alif berhati sedih karena amatlah terasa berat baginya terpisah jauh dengan keluarga dan tempat yang benar-benar banyak aturan sebagai santri podok tersebut. Alif menguatkan hati dan berusaha tegar dalam menjalankan tahun pertama di pondok Madani.

Hari demi hari ia jalani. Alif pertama kalisering menyendiri, lama-kelamaan alif mulai bersahabat dengan teman sekamar tidurnya yaitu Dulmajid, Baso, Raja, Atang, dan Said. Setiap menunggu magrib mereka bersama-sama di bawah menara masjid sambil menatap langit. Sehingga menenemkan diri mereka sebagai sahibul menara yaitu para pemilik menara. Disitulah kedekatan mereka semakin lekat.

Saat pertama di kelas Alif di sentak oleh teriakan ustad Salman “Man Jadda Wajada” teriakan ustad itulah yang menjadi mantra semangat dan kegigihan alif dan sahabatnya dalam menggapai kegigihan. Di tahun kemudian dan seterusnya banyak lika-liku yang dialami seperti belajar siang malam, berbahasa arab, bahasa inggris, hafalan al-Qu`an serta pertauran pondok yang sangat ketat. Akhirnya merekapun lulus dari pondok Madani, berkat pengalaman yang dijadikan motivasi, sehingga mereka bisa menyelesaikan sekolahnya di pondok pesantren.


KELEBIHAN

Dapat mengispirasi anak di zaman sekarang untuk lebih bersemangat meraih cita-cita dan juga patuh dalam kedua orang tua.

KEKURANGAN

Kurang jelasnya salah satu tokoh dalam akhir cerita perjalanan hidupnya, bagaimana keadaan orang tersebut .

KESIMPULAN

Film negeri 5 menara sangat bagus untuk di tonton remaja dan anak-anak zaman ini.cerita yang berisi tentang perjuangan yang menggapai cita-cita tinggi dan hubungan persahabatan yang patut untuk di contoh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Script Talkshow

Laporan kunjungan di Semarang

sandiwara radio